Program Studi Agribisnis Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung sukses menyelenggarakan FGD Riset Kolaboratif bersama para dosen dan profesor di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Perusahaan Swasta, BUMN, dan Bank BRI cabang Tanjung Karang di Hotel Bukit Randu (Cendana) pada hari Kamis (17/11/2022). FGD Riset Kolaboratif dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian Unila Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.

Dalam laporannya, Ketua Program Studi Agribisnis FP Unila Ibu Dr. Novi Rosanti, S.P., M.E.P. menyampaikan bahwa dalam usaha mewujudkan dan mengimplementasikan strategi pembangunan agribisnis diperlukan sinergi triple helix. Triple helix adalah hubungan antara akademisi, swasta (bisnis) dan pemerintah. Kolaborasi dari triple helix diharapkan dapat menjadi penggerak utama lahirnya kreativitas, ide, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang vital dalam merumuskan kebijakan yang terkait industri, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. FGD riset kolaboratif ini bertujuan untuk :
- Memperluas jejaring kerjasama riset antara Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset.
- Memperkuat wawasan keilmuan yang bersifat multi/lintas disiplin diantara dosen/peneliti.
- Mengembangkan kerjasama riset yang lebih luas untuk mengembangkan keilmuan serta berkontribusi memajukan masyarakat.
- Meningkatkan jumlah publikasi jurnal bereputasi internasional.
FGD Riset Kolaboratif ini dimoderatori secara langsung oleh Ketua Jurusan Agribisnis FP Unila Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si. Narasumber FGD Riset Kolaboratif ini yaitu :
- Dr. Agung Wahyu Susilo terkait Strategi Transformasi Pengelolaan Bisnis Pertanian.
- Ibu Ir. Yuliastuti, M.T.A. terkait peran pemerintah daerah dalam pengembangan perkebunan di Provinsi Lampung.
- Bapak Prof. Dr. Ir. Kukuh Setiawan, M.Sc. terkait Implementasi Sistem Agribisnis pada Komoditas Perkebunan

Ketua Jurusan Agribisnis FP Unila Bapak Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si. menyampaikan rumusan hasil FDG Riset Kolaboratif berikut ini:
- Perluasan kolaborasi riset dari Triple Helix ke Penta Helix (Akademisi, Swasta, Pemerintah, Masyarakat dan Media Massa) -> Poli Helix.
- Membuat daftar inventarisasi masalah dan dilanjutkan dengan perumusan dan implementasi/tindak lanjut dengan target melakukan riset kolabarosi yang mapu meningkatkan PAD Daerah
- Berbagi peran diantara pelaku Triple/Penta Helix.
- Dalam sejarah pertanian di Lampung, pola pertanian campuran/mix farming sangat direkomendasi.
- Perlu “Sekolah: Penguatan bagi Petani Kelawa Sawit (Replanting) pengetahuan dan Pemahaman / Skill terkait dengan bibit Sawit Unggul: O x G”. PT punya SDM nya
- Membangun Sistem Informasi Geografis Distribusi Wilayah Komoditas Unggulan Lampung.
- Melakukan MoU/PKS dengan Pemerintah, Puslitkoka, PT, Swasta, Masyarakat dalam Pengembangan Agribisnis Kopi dan Kakao Berkelanjutan.
- Mereplikasi keberhasilan dan success story pengembangan agribisnis kakao di Lampung (Sekampung Udik Lampung Timur) ke petani lain (pilot project).
- Program Pengembangan Sertifikasi Produk Kakao di Lampung.
- Mendorong riset2 yang mampu meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan (kopi, lada, kelapa sawit, kakao).
- Memanfaatkan peluang pendanaan dari Program dari BPDPKS (Kelapa Sawit) dan Maching Fund (Kedai Reka) untuk mengimplementasikan riset kolaborasi, berbagai disiplin ilmu (target lolosnya proposal pada tahun 2023).
Output dari FGD Riset Kolaboratif ini yaitu tersedianya hasil diskusi dari pelaksana FGD sebagai pengayaan materi, bahan masukan dalam penyusunan roadmap penelitian Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung terkait pengembangan agribisnis perkebunan di Provinsi Lampung,” ungkap ibu Dewi Mulia Sari, S.P., M.Si. selaku penanggungjawab kegiatan FGD.
