Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Faperta Unila) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kapasitas masyarakat melalui teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam program bertajuk “Faperta Berkarya: Pemberdayaan TIK dalam Pemberdayaan Masyarakat”, Faperta menghadirkan tiga narasumber utama yang siap berbagi gagasan dan pengalaman mereka dalam pemberdayaan berbasis teknologi.
Kegiatan ini ditayangkan secara langsung di Radar Lampung TV pada Kamis, 15 Agustus 2024 pukul 19.00 hingga 20.00 WIB, serta didukung penuh oleh program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tiga narasumber yang hadir dalam program ini adalah Dosen Jurusan Agribisnis FP Unila:
- Dr. Ir. Sumaryo, M.Si.
- Dr. Ir. Dame Trully Gultom, M.Si.
- Tyas Sekartiara Syafani, S.P., M.Si.
Dr. Ir. Sumaryo, M.Si. membuka sesi diskusi dengan menekankan pentingnya transformasi digital di sektor pertanian. Ia menjelaskan bagaimana TIK dapat membantu petani dalam mengakses informasi pasar, cuaca, dan teknik budidaya terkini secara cepat dan akurat. Menurutnya, digitalisasi pertanian bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan agar petani dapat bersaing di era modern.
Sementara Dr. Ir. Dame Trully Gultom, M.S. fokus pada peran perempuan dalam masyarakat digital. Ia membahas bagaimana TIK dapat menjadi sarana pemberdayaan ekonomi keluarga melalui wirausaha berbasis online, pelatihan keterampilan digital, serta penguatan peran perempuan dalam kelompok tani dan UMKM desa. Ia juga menekankan pentingnya literasi digital yang inklusif dan merata.
Tyas Sekartiara Syafani, S.P., M.Si. membagikan pengalamannya dalam mendampingi masyarakat desa dalam pelatihan penggunaan aplikasi pertanian, sistem informasi desa, dan platform digital lainnya. Ibu Tyas menegaskan bahwa keberhasilan program digitalisasi sangat bergantung pada pendampingan yang berkelanjutan dan partisipasi aktif masyarakat.
Program ini tidak hanya menjadi media edukasi, tetapi juga sebagai bukti nyata komitmen Faperta Unila dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia dan teknologi yang berbasis kebutuhan masyarakat desa. Diharapkan, ke depan akan lebih banyak kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk memperluas dampak dari pemberdayaan TIK.
EN 
ID